REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar tidak kalah garang mengkritik pemberian grasi Presiden SBY kepada bandar narkoba Meirika Franola alias Ola. Ia sependapat dengan Ketua MK Mahfud MD yang menilai pemerintah terlalu mudah mengobral pemberian grasi. Akil tidak ketinggalan mengkritik Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang dinilainya banyak bicara, tapi ngawur.
Ia menumpahkan semua unek-uneknya lewat akun twitter-nya, @akilmochtar. “Dipo sama Sudi jangan bawa-bawa lembaga MK, diadu dengan lembaga Presiden, kalau soal pernyataan itu tidak mewakili lembaga!” kritik Akil. “Itu pembantu SBY asal bicara saja, antikritik, fakta memang pemberian grasi itu salah, SBY mengakui itu, jadi jangan menyerang lembaga.”
Akil melanjutkan, “Apa yang dilanggar oleh MK? Produk MK itu vonis, bukan kata-kata orang-perorang.”
Mantan wakil ketua Komisi III DPR itu meminta dua orang itu untuk belajar lagi tentang konstitusi agar bisa menilai secara proporsional. “Produk MK itu putusan yang berisi persetujuan mayoritas dari sembilan hakim MK, itu Sudi sama Dipo pembantu SBY suruh sekolah lagi, makanya kasih masukan ke SBY salah melulu,” cetusnya.