Ahad 11 Nov 2012 17:20 WIB

Warga Ditipu Petugas Puskesmas Gadungan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dewi Mardiani
 Salah satu layanan di Puskesmas (ilustrasi).
Foto: Antara/Anang Budiono
Salah satu layanan di Puskesmas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seorang kader puskesmas gadungan berkeliaran di daerah sekitar Sukasari, Bogor, dan menipu masyarakat. Kader yang tidak memiliki izin resmi ini mengaku sebagai utusan Puskesmas Pulo Armyn, Bogor Timur, yang tengah melakukan pengobatan keliling.

"Ia mengaku sebagai utusan Puskesmas ini (Pulo Armyn) dan menipu dengan melakukan pengobatan langsung di rumah korban dan memberikan obat," ujar Djohan Musali, Kepala Puskesmas Pulo Armyn, Bogor Timur. Akibat ulah kader gadungan itu, diketahui dua orang warga melapor telah ditipu.

Djohan mengatakan, ia mendapat laporan dari salah satu korban, yaitu Atikah yang merupakan warga Kampung Gardu Tinggi RT 02/04, Sukasari, Bogor. "Bu Atikah ini curiga lalu menanyakan apakah ada kader puskesmas yang ditugaskan melakukan pengobatan langsung di rumah, setelah saya cek ternyata tidak ada," ujar Djohan.

Atikah yang merupakan seorang ibu rumah tangga mengatakan, kader gadungan itu berstelan rapi seperti layaknya petugas puskesmas dan dengan ramah memberinya pengobatan. Atikah yang merupakan penderita katarak diiming-imingi obat senilai Rp 250 ribu untuk mengobati penyakit matanya tersebut.

Sebelumnya, Atikah diperagakan cara menyembuhkan oleh kader yang ia tidak ingat pasti namanya. Ia mengolesi sekitar mata Atikah dengan krim, kemudian dengan ramah menawarkan untuk membelinya. Atikah mengaku dengan mudahnya ia percaya dan membeli obat yang ternyata setelah dicek merupakan Lotion Vaselin, air marwar, dan bedak.

"Diduga ia dihipnotis juga," ujar Djohan yang menerima laporan Atikah pada Selasa (6/11) lalu. Hingga saat ini, Ahad (11/11), kader gadungan tersebut masih berkeliaran dan diduga masih melancarkan aksinya dan masyarakat belum menyadari akan penipuan tersebut.

"Bu Atikah sudah melaporkan kepada Babinsa Sukamulya untuk mencari dan menangkap oknum tersebut," ujar Djohan. Ia pun sudah menyebarkan informasi ini kepada kepala Puskesmas di Bogor untuk memperingatkan.

Djohan pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati karena hingga saat ini tidak ada program Puskesmas yang melakukan pengobatan langsung di tempat kecuali dipanggil langsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement