REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Liberal Australia siap menjalin kerjasama untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masing-masing kader partai.
Selain kerjasama dalam bidang politik, Partai Liberal juga menginginkan kerjasama dalam bidang pendidikan, khususnya pengajaran Bahasa Indonesia untuk warga Australia.
Anggota parlemen Australia dari Partai Liberal, Bert van Manen, berharap PKS dapat mengupayakan pengajar-pengajar Bahasa Indonesia untuk warga Australia, baik yang menjadi konstituen Partai Liberal maupun warga secara umum.
Bert menganggap penting hal ini, karena selama ini bahasa menjadi kendala dalam hubungan bisnis maupun politik antara Indonesia dan Australia.
Selain itu, Bert juga merasa ada ketimpangan terkait dengan persoalan dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan Australia.
“Selama ini, jumlah pelajar dari Indonesia yang belajar di Australia cukup banyak. Sementara jumlah warga Australia yang belajar di Indonesai, maupun yang mempelajari bahasa Indonesia tidak banyak,” ujar Bert.
Karena itu di masa mendatang dia berharap, ada keseimbangan dalam hubungan di bidang pendidikan antar kedua negara.
Dalam sejarahnya, bahasa Indonesia sempat menjadi salah satu bahasa yang dipelajari di sekolah-sekolah Australia, selain bahasa Cina dan Jepang. Namun, karena konflik di Timor Timur yang memperburuk citra Indonesia di mata warga Australia, pemerintah Australia menghapus bahasa Indonesia dari sekolah-sekolah.
Kini, terkait dengan kebijakan pemerintah Australia yang mulai memperhatikan kawasan Asia, bahasa Indonesia kembali menjadi perhatian. Dan tuntutan untuk menghidupkan kembali pengajaran bahasa Indonesia terus mengemuka.