Jumat 09 Nov 2012 16:19 WIB

15 Bayi di Kabupaten Temanggung Terinfeksi HIV/AIDS

Obat antiretroviral (ARV) salah satu andalan garis depan dalam pengobatan terhadap HIV/AIDS kini mulai berkurang kemampuannya setelah HIV menunjukkan tanda-tanda mutasi hingga mengalami kekebalan terhadap obat tersebut.
Obat antiretroviral (ARV) salah satu andalan garis depan dalam pengobatan terhadap HIV/AIDS kini mulai berkurang kemampuannya setelah HIV menunjukkan tanda-tanda mutasi hingga mengalami kekebalan terhadap obat tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Temanggung menemukan sebanyak 15 bayi di Kabupaten Temanggung menderita "Human Immunodeficiency Virus" (HIV) dan "Acquired Immune Deficiency Syndrome" (AIDS).

Konselor KPA Kabupaten Temanggung Agus Anang, di Temanggung, Jumat, mengatakan dari sejumlah bayi tersebut, tujuh diantaranya telah meninggal sedangkan delapan bayi yang masih hidup sebagian sulit terlacak karena dibawa orang tuanya tinggal berpindah-pindah di luar daerah Temanggung.

"Bayi tersebut akhirnya ada yang tidak menjalani terapi, yakni dengan pemberian obat anti-HIV yang disebut antiretroviral (ARV)," katanya.

Menurut dia, temuan tersebut menjadi salah satu indikasi semakin luasnya penyebaran virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia itu, di masyarakat."Diperlukan langkah cepat dan tepat untuk menanggulangi penyebaran serta penanganan terapi bagi penderitanya," katanya.

Ia menyebutkan, sejak pertama kali kasus HIV/AIDS ditemukan di Temanggung pada 1997 hingga awal November 2012, tercatat ada 201 kasus, 100 penderita di antaranya telah meninggal dunia.

Ia menuturkan, dari sejumlah kasus tersebut, terdiri atas 99 kasus HIV dan 102 kasus AIDS. Berdasar faktor risiko tinggi, terinci 107 hetero seksual, 70 kasus pengguna narkoba suntik, 15 kasus bayi dan sembilan kasus homo seksual.

Agus mengatakan, salah satu penanggulangan penyebaran HIV/AIDS, KPA bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Temanggung akan mengadakan pelatihan atau pendidikan pengenalan HIV/AIDS bagi kelompok resiko tinggi penularan, antara lain kru angkutan umum, awak mikrolet dan tukang ojek. Kegiatan akan digelar Selasa, (13/11) di aula Dinas Kesehatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement