REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan menegaskan tidak ada pertimbangan pragmatis ketika memutuskan menyandingkan Teten Masduki dengan Rieke Diah Pitaloka. Penegasan tersebut disampaikan Koordinator Pemenangan Pemilukada Jawa Barat PDI Perjuangan, Maruar Sirait.
Menurut dia, anggota Komisi IX DPR itu dinilai sebagai kader yang bersih. Perspektif yang sama kala melihat sosok Teten Masduki yang telah lama dikenal sebagai tokoh antikorupsi dan memiliki kedekatan historis panjang. Baik kepada tokoh nasionalis di Jawa Barat maupun PDI Perjuangan.
''Ini kombinasi yang baik untuk mencari solusi. Apalagi, dari survei juga bersaing antara Rieke dan Dede (Dede Yusuf). Kita malah senang dengan hal itu, karena nanti akan ada kompetisi sehat. Karena kalau kita lihat, nanti itu minimal akan ada empat pasangan yang maju,'' papar Maruar, di Jakarta, Kamis (8/11).
Ia menambahkan, strategi pemenangan yang digunakan tak akan jauh berbeda dengan kampanye pemilukada DKI Jakarta. Yaitu, menyasar seluruh komponen masyarakat, mulai dari buruh, petani, hingga kalangan terpelajar. Untuk itu, PDI Perjuangan akan bergerak secara efektif dalam tiga bulan mendatang.
Untuk pendanaan, lanjutnya, PDI Perjuangan akan menerapkan pola yang sama dengan upaya pemenangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Yaitu, dengan cara bergotong royong. Apalagi, diakuinya sudah banyak relawan yang menyatakan akan membantu pemenangan Rieke-Teten jauh sebelum pasangan tersebut ditetapkan.
''Di Jakarta kita melihat publik yang bergerak. Makanya, kita yakin pasangan ini membawa harapan baru. Surveinya juga bagus. Dua orang itu dikenal bersih, berani, punya jaringan, sederhana, merakyat, santun, cerdas, dan punya motivasi kuat untuk Jabar. Makanya, tentu kami target bisa menang di Jabar,'' tegas Maruar.