REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi akan menelusuri satu persatu alamat pembesuk tahanan teroris yang datang pada Selasa (6/11) siang lalu. Hal ini terkait dengan kaburnya seorang tahanan teroris, Roki Aprisdianto (29 tahun) yang kabur dengan menyamar menggunakan cadar pada saat jam besuk.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius, mengatakan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap tiga belas orang anggota dari Densus dan Polda yang pada saat itu berjaga.
"Ada tiga anggota Densus dan sepuluh anggota dari Polda yang saat itu berjaga, mereka saat ini sedang dimintai keterangan di Propam," ujar Suhardi, Rabu (7/11).
Suhardi mengatakan, ketika jam besuk petugas juga berjaga di sekitar rutan. Namun karena banyak yang membesuk, kemungkinan ada kelalaian. Dan, lanjut Suhardi, hal ini menjadi evaluasi kedepannya agar ada penjagaan yang intensif di rutan, termasuk SOP pembesukan tahanan.
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Sudjarno mengatakan, jumlah tahanan teroris yang dititipkan di lantai empat Rutan Narkoba Polda Metro Jaya ada 70 orang. Dan petugas Densus hanya berjaga pada saat jadwal besuk, yakni setiap Selasa dari pukul 10.00 WIB sampai 15.00 WIB.
"Untuk satu hari itu biasanya ada empat orang anggota Densus yang berjaga, namun kemarin diketahui hanya tiga anggota Densus yang berjaga," kata Sudjarno.