Rabu 07 Nov 2012 21:49 WIB

Keluar Masuk Nusa Dua Diperketat

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dewi Mardiani
Bandara Ngurah Rai, Bali
Bandara Ngurah Rai, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Menjelang pelaksanaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-5 di Bali, penjagaan keamanan di kawasan Nusa Dua semakin diperketat. Bakan mereka yang keluar masuk kawasan wisata ternama di Bali itu, harus melewati beberapa kali pemeriksaan.

Bagi yang membawa kendaraan, mereka harus menitipkan surat izin mengemudi (SIM), yang ditukar dengan pass masuk kendaraan ke kawasan Nusa Dua dan SIM bisa diambil lagi saat akan keluar.

Ketatnya penjagaan keamanan terkait dengan BDF ke-5 ini terlihat dari Bandara Ngurah Rai Bali, dan sepanjang jalan Bypass Ngurah Rai, sampai ke dalam kawasan Nusa Dua. Ratusan petugas kepolisian berjaga-jaga di sepanjang jalan, untuk mengamankan para tamu peserta BDF, sekaligus mengatur kelancaran arus lalu lintas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga Rabu (7/11) malam, sebanyak sepuluh kepala negara telah hadir di Nusa Dua untuk mengikuti acara itu. Mereka, yakni PM Turki Recep Tayyib Erdogan, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, PM Thailand Yingluck Shinawatra, PM Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao, PM Papua Nugini Michael Thomas Somare.

Selain itu ada pula Sultan Brunei Darussalaam, Hassan Al Bolkiah, PM Australia Julia Gillard, Presiden Korsel Lee Myung-bak, Presiden Afganistan Hamid Karzai.

"Presiden SBY sudah tiba sejak 14.00 wita, beliau yang meyambut tamu-tamunya," kata salah seorang petugas pengawalan tamu-tamu negara.

Pada hari pertama BDF yang akan berlangsung Kamis (8/11), Menlu RI Marty Natalegawa akan memberikan laporan, sedangkan Presiden SBY akan memberikan sambutan pembukaan. Selain dikskusi antar kepala negara, para menteri masing-asing peserta juga akan melakukan hal serupa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement