REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- PT Pertamina (Persero) akhirnya mengumumkan pemenang tender proyek revitalisasi Arun di Aceh. BUMN ini menunjuk sesama perusahaan negara lainnya, PT Rekayasa Industri (Rekin), sebagai pemenang tender.
Nantinya Rekin akan menjadi kontraktor pelaksana engineering, procurement, and construction (EPC) proyek revitalisasi Kilang gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Arun. Sebagaimana diketahui sebelumnya, kilang itu akan diubah menjadi terminal penampungan (receiving and regasification) LNG.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan tender EPC untuk proyek tersebut telah digelar mulai April 2012 yang diikuti oleh lima perusahaan. Setelah melalui beberapa tahapan, Rekayasa Industri terpilih sebagai kandidat terbaik sebagai pelaksana EPC proyek.
“Kami telah menetapkan Rekayasa Industri sebagai pemenang tender dengan penawaran terbaik pada pekan lalu," katanya, Rabu (7/11). Rekayasa Industri juga telah berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan dengan tepat waktu.
Receiving and Regasification LNG Terminal direncanakan memiliki kapasitas total 400 MMSCFD. Pasokan gas tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan industri pupuk, bahan bakar listrik, dan industri di Aceh dan Sumatera Utara.
Namun sayangnya, sejauh ini proyek tersebut belum mendapatkan kepastian alokasi gas yang bersifat final secara kontraktual. Rencana pasokan sebanyak 140 MMSCFD untuk PLN dari LNG Tangguh yang akan dipasok melalui Receiving and Regasification LNG Terminal Arun juga masih dalam pembahasan mengenai harga di pemerintah.