REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah memastikan tidak ada 'etalase' Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura. Ruangan yang disebut-sebut sebagai tempat memamerkan TKI tidak lain adalah ruang tunggu bagi TKI untuk menunggu majikannya.
"Itu hanya ruangan bagi para TKI menunggu majikan untuk medical check up," ujar Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, Selasa (6/11).
Dita mengatakan hari ini staf teknis dan pihak KBRI di Singapura telah minta klarifikasi tentang maraknya kabar perdagangan TKI di Singapura. "Setelah diklarifikasi, tidak benar bahwa TKI dijajakan," ucapnya.
Terkait diskon yang ditawarkan, Dita menyebut hal itu dipotong dari upah agensi, bukan dari gaji TKI. "Agensi bilang upah mereka yang diperkecil, bukan gaji TKI-nya," kata Dita. Namun, kabar yang sudah menyebar di tanah air membuat iklan tersebut ditarik.
Iklan yang dianggap merendahkan martabat TKI tidak kali ini saja terjadi. Sebelumnya juga beredar selebaran 'TKI on Sale' di Malaysia.
Menanggapi hal ini, Dita berujar Kepolisian Malaysia telah menetapkan dua tersangka. Sayangnya, belum ada pemberitahuan kepada Pemerintah Indonesia perihal identitas dua nama tersebut.
"Belum ada nama dan apa peranan mereka, masih dalam penyelidikan," ucapnya.
Akan tetapi pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut hingga ada laporan selanjutnya. "Kami harap secepatnya ada perkembangan," kata Dita.
Ikuti Whatsapp Channel Republika