REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat, menjelaskan "Javamaids" telah menyatakan mencabut seluruh iklan yang mengakibatkan ketidaknyamanan berbagai pihak di Indonesia itu.
KBRI Singapura meminta pemilik perusahaan mengubah nama "Javamaids" agar lebih beretika. Apalagi, nama itu kini menimbulkan salah pengertian secara luas di banyak kalangan. Itu terutama dari iklan perekrutan pembantu rumah tangga yang berkonotasi TKI Jawa itu.
"Apabila 'Javamaids' tidak memenuhi harapan untuk mengubah namanya, KBRI akan mencabut izinnya dalam merekrut para TKI," ujar Jumhur.
Jumhur juga menyatakan iklan dari perusahaan perekrutan tenaga kerja "Javamaids" di Singapura bukan untuk TKI. Pencantuman 'Javamaids' bukanlah untuk diartikan TKI Jawa, melainkan sebuah nama perusahaan perekrut tenaga kerja sektor domestik yang ada di Singapura.
Jumhur telah mendapat penjelasan dari Duta Besar RI untuk Singapura, Andri Hadi, bahwa pihak Kedubes RI telah memanggil perusahaan pemasang iklan "Javamaids" pada Senin (5/11). Pemanggilan dilakukan guna memperoleh penjelasan terkait iklan perekrutan TKI Jawa yang antara lain tersebar di area Bukit Timah Plaza Singapura.