Selasa 06 Nov 2012 17:29 WIB

12 tahun Terakhir, 520 Warga Positif HIV/AIDS

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
HIV/AIDS. Ilustrasi
Foto: .
HIV/AIDS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sepanjang 12 tahun terakhir, jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 520 kasus. Hal ini didasarkan pendataan yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi dari 2000-2012.

‘’Awalnya, kasus penyebaran terbanyak berasal dari jarum suntik narkoba,’’ terang Sekretaris KPA Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih, dalam acara sosialisasi penanganan HIV/AIDS, di Kantor Dinkes Kota Sukabumi, Selasa (6/11).

Namun, kini terjadi pergeseran penyebaran HIV/AIDS karena penularannya paling banyak melalui hubungan seks.Dari data KPA, pada 2012 ini ada sebanyak 28 kasus HIV/AIDS yang ditularkan melalui hubungan seks. Sementara penularan melalui jarum suntik narkoba hanya sebanyak 18 kasus.

Oleh karenanya, kata Rita, kini KPA fokus pada program Pencegahan Melalui Transmisi Seksual (PMTS). Program ini diantaranya dengan membangun kelompok kerja (pokja) lokasi di tiga titik yang rawan menjadi tempat transaksi seksual. Ketiga tempat itu, yakni Stasiun Sukabumi, Lapangan Merdeka, dan Nyomplong.

Upaya lainnya, lanjut Rita, dengan menggiatkan sosialisasi kepada kalangan yang rawan tertular penyakit HIV/AIDS. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan kepada kalangan jurnalis untuk menyebarkan informasi terkait penanganan HIV/AIDS.

Menurut Rita, KPA juga telah menyiapkan penanganan ibu hamil (bumil) yang positif menderita HIV/AIDS dan segera melahirkan. Ibu hamil yang positif HIV/ADIS dapat menjalani program Preventing mother to child transmission (PMTCT) .Di Kota Sukabumi terdapat dua rumah sakit rujukan PMTCT yaitu RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dan RS Assyifa.

Bumil yang menjalani program ini dimungkinkan melahirkan bayi yang negatif HIV/AIDS. Langkah ini, kata Rita, untuk menekan kasus penderita HIV/AIDS yang diturunkan dari ibu ke balita. Dari data yang ada, saat ini jumlah balita yang positif HIV/AIDS mencapai sebanyak 18 orang balita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement