Senin 05 Nov 2012 18:47 WIB

PT KAI Tambah 900 Gerbong dalam Enam Tahun

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Fernan Rahadi
  Rangkaian gerbong kereta api listrik (KRL) khusus wanita memasuki Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (1/10).   (Aditya Pradana Putra/Republika)
Rangkaian gerbong kereta api listrik (KRL) khusus wanita memasuki Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (1/10). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH  --  Untuk menambah kapasitas penumpang dalam setiap perjalanannya, PT KAI akan menambah 150 gerbong baru setiap tahunnya. Penambahan ini akan dilakukan hingga enam tahun ke depan sehingga total gerbong menjadi 900 buah.

Menurut Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dengan adanya penambahan gerbong ini otomatis daya angkut kereta api akan meningkat.

"Sekarang daya angkutnya kan baru 500 ribu per hari. Seharusnya kan lebih dari itu. Busway saja setiap harinya bisa mengangkut 350 ribu sampai 450 ribu penumpang per hari," jelasnya di Balaikota DKI, Senin (5/11).

Hambatan yang terjadi saat ini, kata Pristono, adalah kurangnya jumlah gerbong untuk mengangkut. Penambahan dapat dilakukan dengan melakukan penempelan-penempelan gerbong di rangkaian yang sudah ada. Jika sebelumnya satu rangkaian kereta hanya ada empat gerbong, sekarang bisa menjadi lima sampai enam gerbong.

"Ini juga untuk menghindari penumpang yang naik ke atap kereta. Kalau daya angkutnya besar mereka tidak ada alasan lagi bahwa di dalam gerbong desak-desakan," imbuhnya.

Tugas Dishub DKI Jakarta adalah menyiapkan titik transfernya. Pihaknya, kata Pristono, akan membuat jalan pintas (shortcut) dari stasiun ke halte busway, sehingga penumpang tidak dibuang ke jalanan begitu saja seperti di Dukuh Atas.

"Kita akan buat selasar sepanjang stasiun ke halte busway. Ingat ya selasar beda dengan halte bus,” tuturnya.

Selasar ada yang bermanfaat dan ada yang melanggar. Pelanggaran tersebut seperti pengalihan fungsi selasar menjadi tempat pemberhentian bus. "Padahal itu penghubung," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement