REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kejadian bentrok antarkampung di Lampung Selatan (Lamsel) pada akhir Oktober lalu, sudah sepekan berlalu. Namun upaya proses perdamaian masih saja berlangsung alot dan belum mencapai kata mufakat kedua belah pihak. Pemprov Lampung, Pemkab Lamsel, Polda dan Korem, masih berupaya mempertemukan kedua belah pihak.
Wakil Gubernur Lampung, Joko Umar Said, mengatakan pemerintah daerah bersama Polda dan Korem, terus melakukan upaya perdamaian kedua belah pihak, untuk menampung aspirasi dalam perbikan kembali opsi-opsi kesepakatan nyang telah ditawarkan.
"Sekarang masih melakukan perbaikan poin-poinnya," kata Joko Umar Said di Bandar Lampung, Ahad (4/11).
Joko menegaskan pada pertemuan sebelumnya kedua belah pihak belum menyepakati tawaran isi perdamaian. Untuk itu, kata dia, sembari melakukan upaya rekonsiliasi, pemerintah juga tidak melupakan untuk melakukan rehabilitasi kondisi rumah warga dan fasilitas umum yang ada di lokasi kejadian.
Sebelumnya, Bupati Lamsel, Rycko Menoza, menegaskan dalam waktu dekat akan terjadi kesepakatan perdamaian masing-masing pihak. Saat ini, pihaknya terus berupaya melakukan upaya rekonsiliasi pihak berkonflik secara terus menerus.
Bentrok warga antarkampung Desa Agom, Kecamatan Kalianda, dengan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lamsel, terjadi pada Ahad-Senin (28-29/10) lalu, menewaskan 14 orang dan 450 rumah rusak berat dan ringan.
Akibat bentrok ini, 1.655 warga Desa Balinuraga mengungsi ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandar Lampung. Pengungsian ini, untuk menghindari adanya bentrok susulan pada kedua belah pihak yang bertikai.