Sabtu 03 Nov 2012 00:28 WIB

Imigran Rohingya Terdampar di Perairan Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Bersama para pengungsi Rohingya di Banten
Foto: KAMMI
Bersama para pengungsi Rohingya di Banten

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tujuh orang imigran asal Rohingya, Myanmar dan satu wanita asal Indonesia diamankan setelah terdampar di laut selama lima hari. Mereka berangkat dari Malaysia dengan tujuan Pulau Christmas, Australia.

Seorang wanita yang ikut dalam rombongan imigran Rohingya, Utami Listiana (37 tahun) merupakan istri salah seorang imigran yakni Muhammad Kafi (39). Sementara enam imigran Myanmar lainnya yakni Soukaf Ali, Nur Alam, Rohmudin, Hobul Kamari, Said Husein, dan Samsul Alam.

"Saya bersama yang lain terdampar selama lima hari di lautan," ujar salah seorang imigran Rohingya, Soukaf Ali (34), yang bisa berbahasa Malaysia saat didata di Kantor Imigrasi Sukabumi, Jumat sore.

Pasalnya, bahan bakar perahu yang ditumpanginya habis di tengah perjalanan. Menurutnya, ia bersama tujuh rekannya berangkat dari Malaysia dengan tujuan negera Australia. Sebelum terdampar di Perairan Sukabumi, perahu tradisional yang ditumpanginya sempat transit di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jakarta, dan akhirnya ke perairan Sukabumi.

Soukaf menuturkan, ia nekad berangkat ke Australia melalu jalur laut karena negaranya tengah dilanda konflik. Ia berharap di Australia nanti bisa menjalani kehidupan dengan nyaman.

Kepala Kantor Imigrasi Sukabumi, Yayan Indriana kepada wartawan mengatakan, dari laporan yang diterimanya para imigran Myanmar ini memang berangkat dari Malaysia. Targetnya, mereka akan menuju Australia melalui perairan Sukabumi.Namun, kata Yayan, di tengah perjalanan mereka kehabisan bahan bakar.

Beruntung, ada nelayan yang menyelamatkannya hingga bisa di bawa ke Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Menurut Yayan, untuk sementara waktu para imigran Myanmar ini akan ditampung di Hotel Agusta, Jalan Cikukulu, Kabupaten Sukabumi. Rencananya, mereka akan segera ditempatkan ke rumah detensi imigrasi (Rudenim) Medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement