REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Seorang pengungsi di tempat pengungsian Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandar Lampung, Rabu (31/10) terpaksa dilarikan ke RSUD Abdul Moeloek. Wayan Leik, (49 tahun) dilarikan ke rumah sakit karena tidak mendapat asupan makanan dari malam hingga siang tadi.
Pantauan Republika di pengungsian SPN Kemiling Bandar Lampung, Rabu (31/10) siang, Wayan Leik keluar dari aula pengungsian Gedung Subarkah bersama dua warga lainnya. Mereka menuju Posko Kesehatan yang disediakan Polda Lampung. Henny, petugas medis yang melakukan perawatan awal menyebut tensi darah Wayan tinggi.
Melihat kondisi Wayan Leik yang kian memburuk, petugas medis posko menelepon dokter yang berada di pengungsian lainnya. Belum tiba tim dokter, Wayan Leik telah pingsan.
Wayan Puspa Danta, rekan Wayan Leik sempat menanyakan kondisinya. "Katanya dari semalam hingga siang ini, ia belum makan, karena tidak dapat jatah makan,” ujar Wayan Puspa.
Ia mengakui memang banyak pengungsi yang belum mendapatkan jatah makan pagi hingga pukul 12.00 WIB siang.
“Banyak warga hanya menunggu saja jatah makan, dan tak berani menanyakannya,” ujarnya.
Sebelumnya sejumlah pengungsi juga mulai terserang berbagai penyakit (Baca: Pengungsi Lampung Selatan Mulai Terserang Penyakit)