Rabu 31 Oct 2012 15:55 WIB

PT KAI Commuter Jabodetabek Tambah 10 Unit KRL

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Penumpang turun dari kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (17/9). PT. KAI berencana menaikkan tarif KRL commuterline Jabodetabek sebesar Rp.2000 per 1 Oktober 2012 mendatang, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna angkutan tersebut.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Penumpang turun dari kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (17/9). PT. KAI berencana menaikkan tarif KRL commuterline Jabodetabek sebesar Rp.2000 per 1 Oktober 2012 mendatang, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna angkutan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek (PT KCJ) bakal menambah kereta rel listrik (KRL) baru. Anak usaha PT KAI (Persero) rencananya akan mendatangkan 10 unit KRL seri 6000 guna menambah armada yang sudah ada saat ini.

Menurut Manager Komunikasi Perusahaan KCJ Eva Chairunisa, unit KRL tersebut diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Tanjung priok pada pukul 18:00 WIB , Rabu (31/10). "Selanjutnya 10 Unit KRL yang tiba akan dirangkai di Stasiun Pasoso dan diberangkatkan ke Stasiun Tanjung untuk penempatan sementara," katanya. 

Dengan kedatangan unit KRL baru tersebut, KCJ sudah mendatangkan 70 unit KRL baru. Sebanyak 60 unit sebelumnya didatangkan April lalu (20 unit), Mei (10 unit), September (20 unit), dan pertengahan Oktober (10 unit).

Sisanya, sebanyak 20 unit KRL baru lainnya diperkirakan datang November nanti. Sebelumnya dalam rencana perusahaan, KCJ merencanakan mendatangkan 90 unit KRL hingga akhir tahun.

"Pengadaan armada akan terus dilakukan untuk memperbaiki layanan KRL kepada masyarakat khususnya dibidang penyediaan sarana," jelasnya. Program pengadaan armada akan dilakukan setiap tahun hingga akhir tahun 2019 nanti.

Dengan ini, pihaknya optimis, program pemerintah untuk mengangkut penumpang sebanyak 1,2 juta penumpang per hari dapat terwujud di akhir tahun 2019.  "Ini bisa dilakukan dengan dukungan armada sebanyak 1.440 armada," katanya.

Ditambahkannya, realisasi program 1,2 juta penumpang akan diikuti dengan peningkatan kapasitas prasarana seperti stabling (tempat parkir KRL) dan penambahan gardu listrik termasuk penambahan daya listrik. Ada pula perbaikan persinyalan, peninggian dan perpanjangan peron serta penambahan kapasitas perawatan sarana (Dipo perawatan sarana).

Dengan penambahan 10 Unit KRL tersebut maka total Armada yang telah dibeli sejak tahun 2008 menjadi 288 Unit KRL.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement