REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Satu tim dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Kabupaten Sukabumi, Rabu (31/10). Mereka rencananya akan membahas penanganan perdagangan manusia atau human trafficking.
‘’Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya,’’ ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti, Selasa (30/10).
Pasalnya, pada awal Agustus 2012 lalu perwakilan Kedubes AS, yakni Deputy Political Counselor Domestic Political Affairs, Kedubes AS, Craig L Hall telah lebih dahulu datang ke Sukabumi. Menurut Elis, kedatangan tim Kedubes AS ini akan didampingi petugas P2TP2A Provinsi Jawa Barat.
Informasi yang diperolehnya tim Kedubes AS yang datang ke Sekretariat P2TP2A Kabupaten Sukabumi rencananya berjumlah sebanyak enam orang. Kehadiran tim Kedubes AS ke Sukabumi disebabkan aktifnya penanganan trafficking yang dilakukan Sukabumi. Hal ini terlihat dari terungkapnya berbagai kasus trafficking dalam setahun terakhir ini.
Dari data P2TP2A Kabupaten Sukabumi, dari awal Januari hingga akhir Oktober ini tercatat sebanyak 47 kasus trafficking dengan 56 orang korban. Puluhan korban yang semuanya wanita ini diperdagangkan keluar daerah hingga ke luar negeri. Di antaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Beirut (Lebanon), Arab Saudi, Papua, Jakarta, dan Medan.‘'Jumlah kasus trafficking terus bertambah,’’ ujar Elis.
Oleh karenanya, upaya kerja sama penanganan perdagangan manusia dilakukan dengan mengagandeng sejumlah pihak termasuk Kedubes AS. Untuk mengatasi trafficking, kata Elis, Pemkab Sukabumi telah mengeluarkan sejumlah regulasi. Ketentuan tersebut yakni Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pencegahan Perdagangan Orang dan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 21 Tahun 2009.