REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pascaserangan susulan warga Desa Agom dan desa sekitarnya bersuku Lampung, ke Desa Balinuraga bersuku Bali, Senin (29/10) malam, masih mencekam.
Aparat kepolisian dan TNI telah berhasil mengamankan situasi konflik, dan meredam emosi warga penyerang dan mengevakuasi warga Balinuraga ke tempat aman. Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, saat dihubungi, Senin (29/10), menyatakan kondisi berangsur pulih setelah adanya serangan susulan dari warga sebelumnya ke Desa Balinuraga.
Ia belum berkomentar soal korban bentrok susulan untuk yang kedua kalinya ini. Dirinya bersama pejabat Polda Lampung masih berada di lokasi.
Menurut Agus, warga Sidomulyo, bentrok kedua warga bersuku Lampung dan Bali terjadi setelah ribuan warga berhasil menyusuri jalan-jalan lain untuk masuk ke Desa Balinuraga. Ratusan aparat yang memblokade akses jalan masuk dan keluar Desa Balinuraga tidak dilewati warga penyerang.
“Warga melewati jalan-jalan kecil dan sawah untuk menyerang warga Desa Balinuraga. Aparat yang sempat menghalau tidak kuasa membendung ribuan warga,” ujar Agus.
Agus memperkirakan banyak terjadi korban luka-luka, karena ribuan warga Desa Balinuraga pun sudah bersiaga menunggu jika ada penyerangan susulan. “Kalau korban tewas belum bisa diketahui, karena kondisinya mencekam,” ujarnya.
Jumlah korban tewas pada serangan susulan ini masih simpang siur, aparat kepolisian yang dikonfirmasi juga belum memberikan keterangan yang resmi terhadap jumlah korbannya. Namun yang jelas, kata dia, yang terlihat belasa rumah warga terbakar saat penyerangan tersebut.Ribuan warga yang menyerang telah berhasil ditarik mundur oleh aparat dari TNI AL Brigif 9 Piabung.
Sedangkan warga Balinuraga juga yang rumahnya terbakar dievakuasi ke tempat yang aman mala mini. Hingga berita ini diturunkan, situasi dan kondisi di lokasi kejadian, sudah dikuasai aparat keamanan termasuk personil TNI.