REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kurang dari setahun pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim), beberapa partai politik (Parpol) mulai gencar mencari sosok potensial yang dapat diusung di Pilgub Jatim 29 Agustus 2013 mendatang. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) mulai melirik beberapa nama potensial dari kader Nahdlatul Ulama (NU).
Hal tersebut disampaikan Komite Pemenangan Pemilu Wilayah Jatim, Malik Effendi. "Usulan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hendaknya mengusung sosok kader Nahdlatul Ulama (NU) baik dari internal PAN atau bukan," ungkapnya ketika disambangi di kantornya di Rumah DPW PAN Jatim, Senin (29/10).
Dikatakannya, ada beberapa nama yang sudah masuk dalam rekomendasi PAN Jatim, di antaranya Wakil Gubernur Jatim saat ini, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan KH R Fuad Amin yang juga saat ini menjadi Bupati Bangkalan. "Dukungan ini berdasarkan beberapa pertimbangan dari internal partai, dan kondisi Jatim secara keseluruhan," ucap Anggota DPRD Provinsi Jatim ini.
Namun, ia mengakui kedua nama ini belum secara resmi disahkan. "Ini baru usulan dari beberapa DPC," ungkapnya. Selama belum ada pengesahan, dari pusat, DPW PAN Jatim pun masih mempertimbangkan beberapa nama-nama dari internal Partai yang dimungkinkan untuk diusung, seperti Bupati Lamongan Masfuk, Bupati Bojonegoro Suyoto, Anggota DPR RI Dapil I (Surabaya-Sidoarjo), Soenartoyo.
Hal ini senada dengan pernyataan Wakil Ketua Umum DPP PAN, Drajad Hari Wibowo, akhir pekan lalu ketika usai menjadi Khotib pada Sholat Idul Adha di Surabaya. "Kami serius mengusung kader internal partai daripada kader eksternal. Sampai saat ini masih dalam tahap survei," ujar Dradjad.
Ia mengaku internal partai sudah melakukan survei terhadap beberapa nama dari internal partai. Dan dalam survei tersebut, turut diikutsertakan beberapa nama di luar PAN, seperti Gubernur Jatim Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. "Survei ini akan berlangsung hingga Desember 2012, baru nanti akan diambil keputusan dari partai," ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika