REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kota Bengkulu mengusulkan alokasi dana asuransi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2013 untuk petugas penanggulangan virus rabies.
"Petugas penanggulangan virus rabies berisiko tinggi tertular virus yang mematikan itu. Sehingga, mereka perlu mendapat dana asuransi yang dimasukkan dalam APBD 2013," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkot Bengkulu, Arif Gunadi, di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan asuransi yang diberikan kepada 10 petugas penanggulangan rabies di Kota Bengkulu tersebut untuk memberi rasa aman dan nyaman selama mereka melakukan vaksinasi terhadap ribuan hewan penular rabies di daerah itu.
"Selain itu, ada cara lain untuk memberi rasa aman kepada petugas penanggulangan rabies tersebut yakni dengan menyuntikkan vaksin antirabies yang dapat bertahan selama setahun,'' katanya. ''Namun, permasalahannya tidak semua anggota menyetujuinya karena takut berisiko tertular rabies jika fisik mereka tidak kuat.''
Saat ini, petugas penanggulangan rabies sedang melakukan vaksinasi di seluruh penjuru Kota Bengkulu dengan target 5.500 hewan penular rabies. Vakinasi secara rutin setiap tahun tersebut harus dilakukan mengingat saat ini populasi anjing, kucing, dan kera mencapai sekitar 7.000 ekor.
Selain itu, sudah terdapat 35 kasus warga yang digigit hewan penular rabies. Bahkan, salah satu di antaranya meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan.