REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota DPD RI, AM Fatwa kondisi iklim politik yang kurang sehat membuat masyarakat merindukan pemimpin yang berjiwa negarawan. Figur yang tampil membina hubungan masyarakat seperti dicontohkan Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin.
Fatwa menyebut figur pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin aspiratif yang peka terhadap kindisi akan kebutuhan rakyat. Pernyataan itu disampaikan Fatwa dalam khutbah Idul Adha 1433 Hijriah mengangkat tema 'memilih pemimpin masa depan antara pengorbanan rakyat dan kelakuan pemimpin', di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (26/10). (baca: 'Kegigihan Nabi Ibrahim Diwarisi kepada Setiap Muslim').
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri demokrasi yang berjalan saat ini belum berhasil mewujudkan cita-cita reformasi. Peluang terbuka lebar kepada semua orang untuk menduduki jabatan publik menciptakan iklim politik yang kurang sehat.
"Banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan, termasuk mengunakan politik uang," ujarnya.
Politisi 76 tahun itu melanjutkan, "Kriteria pemimpin kreatif adalah pribadi teguh pendirian dan aspiratif, vokal dalam menyuarakan aspirasi umat, gigih dalam memperjuangkan kepentingan daerahnya di pentas nasional maupun internasional serta cerdas dalam berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pihak lain," papar politisi PAN itu.
Menurutnya mengapa Islam memberikan kriteria yang spesifik mengenai pemimpin. Jawabannya, karena Islam menyadari betul arti penting sebuah kepemimpinan sebagai sesuatu hal vital dan fundamental karena pemimpin menempati hirarki tertinggi dalam struktur bangunan sosial.
Shalat Id Idul Adha di lapangan Karebosi bertindak imam Mursidin Hamid, terlihat pula Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin merupakan Calon Gubernur Sulsel, Wakil Wali Kota Supomo Guntur juga akan maju menjadi Calon Wali Kota Makassar, Ketua DPRD Makassar Farouk M Betta, Setda Kota Makassar, Asisten I, II, III dan Pemerintah lingkup Pemkot Makassar, termasuk undangan serta masyarakat lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
