Jumat 26 Oct 2012 16:27 WIB

Cuci Jeroan Hewan Qurban, Seorang Remaja Tewas

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Tenggelam (ilustrasi)
Foto: Shutterstock
Tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sungguh malang nasib Adi Bekti Setya Utama, remaja berusia 17 tahun, niatnya ingin membantu panitia kurban membersihkan jeroan hewan qurban selepas disembelih, ternyata berujung maut. Adi bersama 10 temannya membersihkan jeroan hewan kurban di pinggiran kali Surabaya.

Keterangan yang didapat sahabat korban, Adek Praditya (17 tahun), mengatakan pada pukul 10.00 WIB usai penyembelihan, Adi dan 10 temannya menuju kali Surabaya di wilayah jembatan Kelurahan Kebraon. Adi membersihkan jeroan dan berinisiatif menceburkan diri ke kali yang dalamnya sekitar 3,5 meter tersebut. Salah satu teman Adi, Adek Praditya (17 tahun) kemudian meminta Adi melemparkan bak plastik yang dibawanya.

Usai melemparkan bak plastik, Adek yang saat itu berada di pinggir kali melihat sahabatnya berkali-kali memasukkan air ke telinga. "Kenapa kamu?" tanya Adek kepada korban. Namun tidak beberapa lama berselang, korban pun langsung seperti tidak sadarkan dari dan tenggelam ke dasar kali. Adek mengaku, saat itu ia hanya melihat gelembung saat korban tenggelam.

"Gelembungnya terus terbawa arus," ujar Adek. Hingga akhirnya teman-teman korban menyadari bahwa Adi telah tenggelam dan terbawa arus.

Mereka kemudian berusaha menyelamatkan dan memanggil warga yang lain untuk melakukan penyelamatan. Namun nahas, nyawa Adi tidak tertolong lagi setelah warga dan aparat dari tim Yon Taifib Marinir menemukan jasad korban di sekitar lokasi tenggelam pada pukul 13.00 WIB.

"Kami temukan jasad korban di kedalaman 5 meter pukul 13.00 WIB," kata Mayor (mar) Joko Fitrianto, Jumat (26/10). Dikatakannya, jasad korban ditemukan tenggelam di dasar kali, sesuai keterangan sahabat mereka, hanya menggunakan celana boxer tanpa memakai baju.

Koordinator Linmas Kelurahan Kebrawon, Hartono mengatakan, usai jasad ditemukan langsung dibawa ke rumah keluarga korban tak jauh dari lokasi kejadian. Melihat kondisi tersebut orang tua remaja kelas XI SMKN 3 Surabaya ini pun syok. "Beberapa keluarga masih diminta keterangan  oleh kepolisian sektor Kebraon," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement