REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Berbagai merek telepon seluler dari Cina saat ini mampu bersaing dengan ponsel merek besar dengan menawarkan fitur dan aplikasi canggih, tetapi harganya cenderung lebih miring.
Menurut Retno (22), penjaga toko seluler "Galaxy Cell" Semarang, para konsumen sekarang ini cenderung melirik ponsel buatan Negeri Tirai Bambu karena harganya yang relatif murah dibanding ponsel bermerek.
"Salah satu keunggulan ponsel produk Cina, antara lain desainnya yang menarik dan teknologi terbaru yang ditawarkan. Barangkali ini yang membuat ponsel-ponsel Cina bisa bersaing dengan merek-merek terkenal," katanya, Kamis (25/10).
Ia mengaku setiap hari setidaknya mampu menjual 3-4 ponsel buatan Cina berbagai merek dengan harga yang bervariasi. Mulai Rp 115 ribu/unit hingga Rp 700 ribu/unit bergantung merek dan teknologi yang ditawarkan.
"Ponsel buatan Cina sendiri memiliki banyak merek. Biasanya, merek-merek yang sudah cukup familiar yang banyak dicari, sebab banyak juga merek baru," katanya, seraya enggan menyebutkan merek ponsel yang dimaksud.
Selain ponsel buatan Cina, toko seluler yang terletak di sentra bisnis seluler di kawasan Tlogosari Semarang itu juga menjual ponsel-ponsel bermerek besar, seperti Nokia, Samsung, LG, hingga Blackberrry.
Hal senada juga diungkapkan Dani (32), penjaga toko seluler "Hoki Cellular", Semarang. Ia mengakui ponsel buatan Cina memang memiliki pangsa tersendiri, yakni kalangan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
"Saya jual ponsel berbagai merek, mulai buatan Cina yang mereknya beragam hingga ponsel-ponsel merek besar. Harga ponsel Cina juga bervariasi, bergantung merek, fitur, aplikasi, dan teknologi yang diusung," katanya.
Pembeli dari kalangan menengah ke bawah, kata dia, cenderung melirik ponsel yang murah, seperti buatan Cina dengan harga mulai Rp 165 ribu/unit hingga Rp 800 ribu/unit sesuai dengan merek dan teknologi yang dimiliki.