REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah pesan singkat berisi ancaman bom menggegerkan seisi Sekolah Menengah Pertama Negeri I Sambelia, Lombok Timur, Rabu (24/10) sekitar pukul 08.40 WITA.
Isi pesan singkat pertama kali diterima oleh salah satu pengajar perempuan berinisial A.
A mengaku menerima pesan yang mengatakan sebentar lagi akan ada bom yang meledak di sekolah.
Tak urung, pihak sekolah menjadi gempar. Tanpa menunggu lama, sekolah melaporkan kepada Polsek setempat. Informasi ini kemudian diteruskan ke Polres.
Tim Gegana Polda Nusa Tenggara Barat kemudian diturunkan untuk menyisir area sekolah dan sekitarnya. Setelah penyisiran tidak ditemukan suatu benda yang dicurigai bom atau bahan peledak.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Agus Rianto, menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang sigap melaporkan pesan berisi ancaman tersebut.
"Polisi sudah melakukan upaya pelacakan terhadap pemilik nomor. Pelaku kami cari untuk mengetahui apa motif tindakannya," ujar Agus, Kamis (25/10).
Namun, ia menambahkan polisi kesulitan mencari pelaku mengingat mudahnya mendapatkan nomor perdana dan menggantinya dengan yang baru.