REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN yang juga mantan Direktur Utama PT PLN Persero, Dahlan Iskan, mengungkapkan kerugian negara pada PLN berpotensi mencapai Rp 100 triliun.
Angka itu jauh lebih besar bila dibandingkan dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yakni sebesar Rp 37,6 triliun.
"Saya kira itu (Rp37,6 triliun) kurang besar. Seharusnya mungkin Rp 100 triliun. Kerugian itu dari sejak dulu," kata Dahlan saat ditemui usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/10).
Ia meyakini komisi VII DPR sudah mengetahui hal tersebut sejak lama. "Komisi tujuh tahun. Sangat tahu,"tambah mantan Direktur Utama PLN itu.
Dahlan mengatakan potensi kerugian negara di PLN tersebut bukan hanya terjadi pada masa kepemimpinannya di PLN. Itu melainkan sudah terjadi sejak lama.
"Sejak zaman Majapahit. Sudah sejak lama itu," kelakar Dahlan tanpa menyebutkan siapa pemimpin PLN pada saat terjadi kerugian negara itu.