Rabu 24 Oct 2012 08:13 WIB

Pedagang Hewan Kurban 'Nakal', Siap-siap Ditindak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani
Hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Antara/M Luthfi Rahman
Hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Menjelang hari raya Idul Adha, banyak pedagang hewan kurban bermunculan. Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, menyerukan kepada pedagang untuk tidak sekali-kali menjual hewan kurban berpenyakit. Bila ada pedagang yang nakal, pihaknya akan memberi sanksi tegas.

Hingga saat ini, menurut dia, hewan kurban di wilayah kota Bandar Lampung bebas dari penyakit antraks. “Bila ada pedagang yang menjual hewan kurban terjangkit penyakit, kami tindak tegas,” kata Kabag Humas Pemkot Bandar Lampung, Paryanto, mengutip pernyataan Herman HN, di Bandar Lampung, Rabu (24/10).

Menurut dia, kalau pedagang dengan sengaja membohongi konsumen dengan menyelipkan hewan kurban terjangkit virus menular untuk dijual, pihaknya segera melaporkan kepada pemkot untuk ditindak tegas. Untuk itu, ia berharap konsumen atau masyarakat yang membeli hewan kurban hendaknya teliti memilih hewan yang akan dikurbankan. Hewan kurban, katanya, harus yang sehat dan tidak cacat.

“Jangan tergiur dengan harga murah, tapi kualitas hewan kurban sangatlah tidak bagus untuk kurban,” tegasnya. Herman HN menyayangkan, jika ada masyarakat yang membeli hewan kurban murah tapi terjangkit penyakit, lalu dikurbankan dan dibagikan ke masyarakat, maka penyakit tersebut akan menular kepada manusia.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perternakan Kota Bandar Lampung, Agustini, menyatakan hewan kurban yang berada di kota ini terbebas dari penyakti Antraks. Hal ini dilakukan setelah tim dari dinas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban beberapa pekan sebelumnya.

Meski demikian, kata dia, penyakit lainnya, seperti penyakit mulut yang terdapat di kambing masih ditemukan. Untuk itu, pihaknya terus melakukan pemeriksaan dan pemberian vaksin. Sedangkan untuk penyakit cacing hati sapi, pihaknya belum menemukannya. Mengenai persediaan hewan kurban untuk masyarakat kota, data dinas ini, menyebutkan sebanyak 3.500 ekor kambing dan 1.500 ekor sapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement