REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan meluncurkan program Kartu Pintar pada November 2012 mendatang yang diberikan kepada seluruh pelajar SMA/SMK dari keluarga miskin (Gakin) di Ibukota.
"Setiap pelajar dari keluarga miskin akan menerima bantuan sebesar Rp 240 ribu per bulan," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto kepada wartawan di Balaikota, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan dengan Bank DKI untuk pencetakan Kartu Pintar tersebut. "Jumlah kartu pintar yang akan diterbitkan sekitar 10 ribuan lembar," ujarnya.
Taufik mengungkapkan, kartu ini dialokasikan bagi siswa SMA/SMK, baik di sekolah swasta maupun negeri. "Penerima bantuan pendidikan dominan bagi pelajar sekolah swasta," ungkapnya.
Namun, Taufik tidak bisa menyebutkan prosentase penerima kartu pintar antara siswa SMA/SMK sekolah negeri dan swasta tersebut.
"Kartu Pintar bagi pelajar di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama belum diberikan pada tahun 2012. Tapi tahun depan, siswa SD dan SMP akan menerima kartu pintar," paparnya.
Taufik menjelaskan, siswa tingkat SD/SMP tidak diikut sertakan dalam program Kartu Pintar pada tahun anggaran 2012 karena telah tercover oleh program wajib belajar sembilan tahun.
Program wajar sembilan tahun itu, sekolah dari tingkat SD hingga SMP digratiskan.
"Kartu Pintar memiliki keabsahan yang kuat, tidak sekadar di lokal Dinas Pendidikan DKI, tapi juga di tingkat eksternal. Karena kartu ini dicetak oleh Bank DKI, sehingga ada prestise tersendiri bagi pemiliknya," jelasnya.
Dengan adanya Kartu Pintar ini, menurut Taufik, dipastikan distribusi bantuan dana bagi siswa dari keluarga miskin akan tepat sasaran. "Program Kartu Pintar sekaligus mengenalkan siswa pada perbankan. Para siswa nantinya akan terbiasa dengan sistem perbankan," paparnya.
Taufik menambahkan, dana bantuan pendidikan yang disalurkan di dalam program Kartu Pintar unruk membiayai sejumlah kebutuhan siswa di antaranya ongkos sekolah, pembelian buku tulis, buku cetak serta seragam sekolah.
"Penerima kartu pintar diperoleh dari setiap sekolah yang mengetahui secara detail kondisi para siswa. Sekolah akan melaporkan ke Sudin Pendidikan Menengah di masing-masing wilayah untuk mendapatkan kartu pintar," tambahnya.