Selasa 23 Oct 2012 12:50 WIB

Rektor IHDN: Karya Seni Bernafaskan Agama Rentan Pelecehan

Cuplikan film Innocence of Muslims.
Foto: hollywoodreporter.com
Cuplikan film Innocence of Muslims.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Karya seni baik dalam bentuk tulisan maupun audio-visual yang bernafaskan agama tertentu cukup rentan terjadi salah pengertian. Hal tersebut akhirnya dinilai sebagai sebuah pelecehan karena minimnya informasi mengenai agama tertentu.

"Jangan sampai membuat film yang menimbulkan pertentangan agama karena akan menimbulkan penodaan suatu agama," kata Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Prof DR I Made Titib, Selasa.

Dia berharap pembuat film berkoordinasi dengan lembaga agama jika karya seni tersebut mengandung unsur agama tertentu. Hal tersebut guna menghindari adanya ketersinggungan antarumat beragama.

Titib mencontohkan fenomena pada 1990-an. Masyarakat di Bali saat itu dihebohkan dengan iklan bergambar canang sari atau sarana upacara agama Hindu yang di atasnya terdapat bola golf. Hal itu menuai protes masyarakat karena dinilai melecehkan agama tertentu.

Kasus lain yang baru-baru ini sempat menghangat mengenai penayangan film dokumenter "Innocence of Muslims" di situs jejaring Youtube. Film itu menuai protes keras di seluruh dunia karena dinilai menghina umat Muslim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement