Senin 22 Oct 2012 20:13 WIB

'Elektabilitas Demokrat Menurun karena Sikap Kader Saling Serang'

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Djibril Muhammad
Saan Mustofa
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Saan Mustofa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat (PD), Saan Mustopa sependapat dengan pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PD Edhie Baskoro agar di antara kader tidak saling menyerang. "Memang harusnya seperti itu," kata Saan kepada wartawan, Senin (22/10), di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Saan menyatakan kader PD mesti menjaga soliditas. Sikap saling serang antarkader di media menurut Saan tidak etis dan merugikan citra partai. "Elektabilitas partai menurun karena ada sikap saling serang," sesal Saan.

Seruan Ibas tersebut, menurut Saan harus menjadi pegangan setiap kader. Perbedaan pendapat sebaiknya diselesaikan di internal partai secara baik. Saan menambahkan, opini-opini negatif tentang PD akan bisa diredam dengan soliditas yang ditunjukan antar kader. "Pernyataan Ibas perintah untuk seluruh kader," katanya.

Sebelumnya dalam pidato pembukaan Musda II Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, Senin (22/10), Ibas meminta seluruh kader Demokrat tidak saling serang di media. "Kita tidak ingin kader-kader saling menyerang dalam satu rumah (partai)," katanya.

 

Sikap saling serang antarkader Demokrat di media merugikan citra partai Demokrat. Ibas tidak ingin hal semacam ini terus terjadi. "Kita akan tertibkan kader yang suka menyerang," tegasnya.

Perbedaan pendapat dan persepsi dalam politik dinilai Ibas sebagai hal wajar. Namun begitu hendaknya perbedaan persepsi diselesaikan di internal partai. "Masalah kita bawa ke dalam. Jangan sampaikan ke media," ujarnya.

Saat ini menurut Ibas situasi zaman telah berubah. Demokrasi membuat masyarakat mudah menerima berbagai informasi. Untuk itu Ibas meminta setiap kader berhati-hati menyampaikan pernyataan. "Setiap pernyataan bisa terekam dan disampaikan kepada publik," kata Ibas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement