Senin 22 Oct 2012 15:14 WIB

Sebagian Besar Wilayah Sukabumi Rawan Pergerakan Tanah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar, menuturkan, dari 47 kecamatan di Sukabumi sebanyak 31 kecamatan di antaranya termasuk daerah rawan pergerakan tanah.

‘’Sebenarnya semua kecamatan rawan, namun dari pemetaan ada 31 kecamatan yang paling rawan,’’ imbuh dia, Senin (22/10).

Sejumlah kecamatan tersebut antara lain Gegerbitung, Cireunghas, Nyalidung, Cisolok, Kalapangunggal, Cibadak, Nagrak, Kadudampit, Gunung Guruh, Bantar Gadung, Warung Kiara, Curug Kembar, Sagaranten, Cidolog, Jampang Kulon, dan Tegal Buleud.

Menurut Irwan, BPBD telah mengirim surat radiogram waspada longsor ke 47 kecamatan. Kebijakan ini dilakukan agar semua aparat kecamatan dan desa dapat meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana di masing-masing wilayahnya.

Sementara itu salah seorang warga yang rumahnya rusak diterjang longsor di Kecamatan Cibadak, Entin (35 tahun) mengatakan, longsor menyebabkan rumahnya rusak tertimbun tanah. Kini, ia bersama dengan keluarganya terpaksa tinggal di rumah kerabatnya.

Menurut Entin, ia masih bersyukur masih bisa selamat dari terjangan longsor. Meskipun sebagian hartanya rusak dan tidak bisa diselamatkan. Ia berharap pemerintah dapat membantu meringankan penderitaannya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement