REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Sebanyak 700 ruang kelas sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya berada dalam kondisi tidak layak. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pun hingga kini belum bisa memperbaiki seluruh ruang kelas yang kondisinya memprihatinkan karena kekurangan anggaran.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Bartis Suargana menuturkan dari sebanyak 1.935 SD dengan jumlah ruang kelas sekitar tujuh ribu di Kabupaten Tasikmalaya, sebanyak 700 kondisinya memprihatinkan.
Sekolah yang mengalami kerusakan ruang kelas tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. “Namun secara bertahap sudah dilakukan perbaikan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (22/10).
Hingga saat ini Disdik Kabupaten Tasikmalaya belum melakukan pemeriksaan ulang kepada sekolah-sekolah terkait kondisi terakhir ruang kelas yang tidak layak tersebut. “Kalau dilihat kan hanya sedikit yang rusak, itu pun tidak menyeluruh bangunan sekolah, hanya ruang kelas,” tukas Bartis.
Bartis menjelaskan, ruang kelas yang tidak layak beragam kondisinya. Ada ruang kelas yang berlantai tanah. Ada pula ruang kelas yang langit-langitnya masih berupa bilik-bilik, bahkan ada pula sekolah yang tidak memiliki langit-langit.
Kondisi tersebut dianggap tidak layak karena tidak sesuai dengan standar layak sebuah kelas. “Ya kalau yang layak seharusnya berlantai keramik dan langit-langitnya asbes minimal,” jelasnya.
Salah satu contoh yakni SD Purabaya yang terletak di Kampung Jeruk Mipis, Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir. Di SD tersebut kondisi lantainya becek karena ruang kelas bocor saat hujan akibat tidak ada langit-langit. Akibatnya kegiatan belajar mengajar terganggu, apalagi jika terjadi hujan besar.
“Sebenarnya kondisi ini sudah terjadi sejak empat tahun yang lalu pasca gempa, tetapi belum ada perhatian dari pemerintah,” ujar Kepala Sekolah SD Purabaya, Yayat Tahat.
Mendengar itu, Bartis mengungkapkan, Pemkab Tasikmalaya akan memeriksa kondisi sekolah tersebut. “Saya memang belum melihat kondisi parahnya seperti apa, nanti akan kami periksa dan kami lihat apakah masuk ke dalam sekolah yang akan diperbaiki,” ungkapnya.
Bartis mengatakan, saat ini Dinas Pendidikan menyiapkan dana sebesar Rp 39 miliar untuk memperbaiki ruang kelas dengan kondisi memprihatinkan. Dirinya mengakui, dana yang ada terbatas, sehingga baru bisa menargetkan perbaikan sebanyak 572 ruang kelas untuk tahun 2012.