Ahad 21 Oct 2012 19:40 WIB

'MRT Dibangun, tak Ada Jalur Busway yang Digusur'

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Karta Raharja Ucu
Stand MRT di arena Pekan Raya Jakarta, Juni 2012.
Foto: REPUBLIKA/Agung Fatma Putra
Stand MRT di arena Pekan Raya Jakarta, Juni 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, menyatakan tidak ada jalur busway yang tergusur akibat kelanjutan pembangunan monorail ini.

"Sementara enggak ada, sementara berjalan, monorail sendiri tetap imenggunakan tiang yang sudah ada itu," jelasnya di Jakarta, Ahad (21/10).

Terkait pengintegrasian proyek monorel dengan busway, dikatakan Pristono, hal itu adalah sesuatu yang bersifat teknis. "Itu teknis sekali. Jadi, kalau kita buat monorail itu tidak mungkin dia individual, pasti gabung dengan busway, begitu pula dengan kereta api. Ini kan tadi terhubung ke Palmerah. Jadi, orang yang naik kereta api dari mana, turun di Palmerah, bisa naik monorel itu," paparnya.

Pemprov DKI, dijelaskan Pristono, hanya diberikan jatah pembangunan depo monorel, khususnya dalam hal pendanaan. "Pemprov itu diminta misalnya dukungannya dalam hal depo, seperti tanah untuk lokasi depo. Ditambah, misalnya, dengan hal fiber optic," tuturnya. (baca: MRT akan Terintegrasi Busway dan Monorel).

Pada Jumat kemarin, Basuki memanggil empat BUMN untuk melanjutkan pembangunan monorail yang proyeknya mangkrak sejak 2007 dengan model konsorsium. Keempat BUMN tersebut antara lain PT Adhi Karya, PT INKA, PT Telkom dan PT LEN.

Sebagai pemimpin konsorsium, PT Adhi Karya, menyatakan akan menggunakan produk dalam negeri. Mulai dari kereta dalam negeri hasil produksi PT Industri Kereta Api (INKA), kemudian untuk sistemnya akan dikerjakan PT Lembaga Elektronika Negara (LEN), komunikasi dari PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), dan desain konstruksi dari PT Adhi Karya sendiri.

Sedangkan jalur monorail, masih Kiswo, masih dalam konsep. Namun konsep rute tersebut sudah diajukan ke Pemprov DKI, setelah pengajuan baru nanti diputuskan apakah pemprov setuju atau DKI.

"Nanti kita tunggu panggilan DKI saja masalah keputusannya. Sekarang urus proposal dulu," ujarnya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement