Sabtu 20 Oct 2012 13:09 WIB

Daging Kurban Era Modern, Dikemas dan Lewat Badan Zakat

Rep: dyah ratna meta novi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pemotongan hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pemotongan hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Di era modern, pengiriman daging tidak hanya dilakukan di  sekitar area kurban. Daging kurban dari kota-kota besar seperti Jakarta dan  Bandung bisa dikirimkan ke seluruh pelosok Indonesia seperti ke NTT maupun NTB,  Bahkan daging kurban bisa dikirimkan dari luar negeri ke Indonesia.

 

 Maryani, salah seorang warga Pondok Kelapa, Jakarta Timur mengatakan, teman-temannya yang berada di  Australia seperti di Perth, Melbourne, dan Sidney sering berkurban dari  kota-kota tersebut lalu dikirim ke Indonesia. Daging yang dikirim diawetkan dan dikemas dalam  kaleng.

 

Mereka  memang sengaja mengirim daging kurban dalam kaleng ke Indonesia karena di  Indonesia masih banyak warga yang kurang mampu dan jarang makan daging. Dengan kiriman  kurban dari mereka, setidaknya warga di Indonesia yang membutuhkan bisa  mendapatkan tambahan asupan gizi.

 

 “Mereka memilih mengirimkan kurbannya ke  Indonesia karena warga di Australia sudah banyak yang sudah makmur sehingga  mereka tidak membutuhkan daging kurban,” katanya di Jakarta, akhir pekan lalu.

 

 Biasanya, ujar Maryani, teman-temannya yang di Australia meminta bantuan kepada temannya yang di  Indonesia untuk menyalurkan daging kurban kaleng tersebut ke warga yang  membutuhkan sebab mereka yang lebih tahu keadaan di Indonesia.

Berkurban, kata Maryani, selain bisa dilakukan dengan para tetangga juga bisa dilakukan melalui sejumlah  lembaga pengelola zakat yang menawarkan upaya mengelolaan  hewan kurban untuk diberikan kepada kaum  dhuafa yang membutuhkan.

 

Sebenarnya berkurban melalui lembaga pengelola zakat  merupakan hal yang positif karena pengelola zakat lebih memahami daerah mana  saja yang membutuhkan bantuan kurban. Mereka memiliki pemetaan yang baik terhadap  kantong-kantong kemiskinan di Indonesia sehingga daging kurban yang diberikan  lebih tepat sasaran dari pada yang dilakukan secara mandiri.

 

Jangkauan  pemberian daging kurban melalui lembaga pengelola zakat juga jauh lebih luas  dari pada yang dilakukan secara mandiri bersama tetangga. “Kalau melalui  pengelola zakat, daging kurban bisa dikirimkan ke pelosok tanah air yang  membutuhkan, sedangkan kalau sendirian, daging kurban hanya bisa dibagikan  kepada tetangga-tetangga dekat saja,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement