Jumat 19 Oct 2012 19:43 WIB

JAT: Jangan Kaitkan Kami Sebelum Ada Bukti

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hazliansyah
PEMAKAMAN POLISI POSO. Keluarga dan kerabat almarhum Brigadir Kepala (Bripka) Anumerta Sudirman, menyambut kedatangan jenazah di rumah duka Desa Kalukuang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel, Kamis (18/10).
Foto: Antara Foto
PEMAKAMAN POLISI POSO. Keluarga dan kerabat almarhum Brigadir Kepala (Bripka) Anumerta Sudirman, menyambut kedatangan jenazah di rumah duka Desa Kalukuang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel, Kamis (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Son Hadi, meminta agar Polri tidak mengeluarkan pernyataan yang mengaitkan JAT dengan pembunuhan dua polisi di Poso sebelum ada bukti.

"Informasi yang sifatnya masih sumbang sebaiknya tidak disampaikan ke masyarakat karena bisa jadi stigma di masyarakat," ujar Son Hadi kepada Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (19/10).

Menanggapi pernyataan itu, Boy mengatakan menerima semua aspirasi yang datang dari masyarakat. "Kita berharap dengan pertemuan ini, semua bisa clear (jelas)," katanya.

Son Hadi datang dengan ditemani Kepala JAT Jakarta Nanang Ainur Rofiq. Mereka menuntut agat pejabat kepolisian mempertanggungjawabkan pernyataannya. Nanang menyebut pihaknya memiliki data Polri pernah menyebut JAT terlibat. 

"Cuma belakangan ketika didesak juga kepolisian sepertinya ragu menyebut JAT terlibat di dalamnya," kata Nanang.

Pembunuhan dua personel polisi di Poso, kata Nanang, harus disikapi secara adil tanpa membedakan apakah ia polisi atau bukan. JAT menuntut pejabat kepolisian, terutama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman meminta maaf.

Sebelumnya, Marciano mengatakan, pembunuhan dua anggota kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah, yakni Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman, diduga dilakukan oleh anggota JAT. Dugaan itu, kata dia, berdasarkan beberapa fakta yang ditemukan dari hasil penyelidikan. Menanggapi pernyataan tersebut, Mabes Polri menyatakan akan mendalami informasi BIN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement