REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesditjen Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Harris Iskandar menyebut banyak anggota Komisi X DPR yang 'menitipkan' program. "Banyak anggota dewan yang titip program. Tapi saya tidak ingat satu per satu," kata Harris saat bersaksi untuk Angelina Sondakh (Angie) dalam persidangan di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (18/10).
Ia menganggap permintaan dari para anggota dewan tersebut angin lalu karena pengajuan program yang dijalankan hanya melalui pengajuan proposal secara legal. Ia juga membenarkan terdakwa Angelina Sondakh juga termasuk yang menitipkan program, terutama untuk perguruan tinggi di kawasan timur. "Terdakwa titip ke saya 'tolong ya bagian timur (terutama) diperhatikan'. Ya saya jawab saja iya," ujar dia.
Harris pun membenarkan dalam setiap rapat bersama dewan tidak jarang muncul usulan yang tiba-tiba diajukan yang tidak sesuai dalam daftar rencana dari Bappenas.
"Dewan memang mempunyai hak mengajukan usulan termasuk tambahan atau pengurangan anggaran, yang seharusnya memang sesuai dengan rencana strategi pembangunan Bappenas. Tapi usulan-usulan rapat itu sangat dinamis, saya tidak bisa sebutkan rinci seperti apa," ujar dia.
Ia pun menyebut Mindo Rosalina Manulang (Rosa) yang dikenalkan Angie pada nya juga pernah menghubunginya dan menanyakan soal APBN.
"Beliau (Rosa) pernah mendesak saya (meminta tambahan anggaran), saya persilakan ke terdakwa dan rekannya (Angie dan rekannya selaku anggota dewan). Karena dimungkinkan naik anggaran ada di dewan," lanjut dia.
Pada kesaksiannya tersebut Harris mengaku mengenal Angie sejak lama. Ia membenarkan berkenalan dengan Rosa, namun tidak dengan Muhammad Nazaruddin.