Selasa 16 Oct 2012 23:36 WIB

Tindak Kekerasan Ancaman Terhadap Kebebasan Pers

Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.
Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecaman atas tindakan kekerasan oknum TNI AU terhadap sejumlah jurnalis saat meliput jatuhnya pesawat Hawk-200 milik TNI AU di Pekanbaru, Riau, terus bergulir.

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam tindakan kekerasan dengan mengatakan hal tersebut sebagai ancaman terhadap kebebasan pers.

"Tindakan ini menunjukan bahwa ada ancaman terhadap kebebasan pers untuk mendapatkan informasi di lapangan," kata Ketua Badan Pekerja KontraS, Haris Azhar, di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, tindakan itu juga menunjukkan masih ada praktek kekerasan yang dilakukan oleh anggota militer.

Haris menilai, situasi itu menandakan bahwa reformasi TNI masih tidak bermakna bagi hak asasi dan kebebasan yang fundamental di Indonesia dan menandakan bahwa klaim-klaim penghukuman melalui peradilan militer masih tidak mampu memberikan koreksi yang signifikan untuk meminimalisir kekerasan oleh oknum anggota TNI.

Apalagi, kata dia, kekerasan tersebut dilakukan di hadapan masyarakat, bahkan di hadapan anak-anak. Mereka (oknum TNI) memberikan contoh dan mempertontonkan hal yang buruk.

Menurut dia, insiden itu akan terus terjadi bila polisi tidak berani bertindak melakukan penegakan hukum yang baik kepada TNI, mekanisme internal TNI hanya 'teaterikal' dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga sibuk membangun citra melalui alat utama sistem senjata (alutsista) saja tanpa membangun jati diri TNI yang profesional, humanis dan demokratis.

Selain melakukan tindakan kekerasan terhadap wartawan, sejumlah oknum TNI AU juga merampas empat kamera foto dan video milik beberapa wartawan, selain sejumlah "handphone" milik warga yang mencoba mengabadikan Superhawk-200 yang jatuh di Riau, Selasa.

Empat kamera foto dan video yang dirampas oknum TNI masing-masing Cannon EOS 7D milik pewarta foto Riaupos Didik Hermanto, Nikon D300s milik pewarta Kantor Berita ANTARA Riau FB Anggoro.

Selanjutnya adapula dua kamera video jenis "handycam", dan Panasonic MD9000 milik pewarta yang bertugas di Media Riau Televisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement