REPUBLIKA.CO.ID, PEKANMBARU -- Komandan Lanud (Danlanud) Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, berjanji akan bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang menimpa wartawan dan warga terkait insiden pemukulan dan perampasan jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 TT 0212 di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
"Kepada korban saya akan ganti kerugian berapa pun biayanya," kata Bowo Budiarto di Pekanbaru, Selasa (16/10).
Selain itu, ia juga berjanji akan mengganti telepon genggam milik seorang warga yang dirampas anak buahnya. "Apabila betul, silahkan melapor akan saya ganti," katanya.
Sebuah pesawat Hawk skuadron 12 Lanud Pekanbaru pada Selasa pagi (16/10) jatuh di RT 04 RW 03 Jl Amal Dusun Bencah Limbad Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau.
Sedikitnya tujuh wartawan dianiya dan diintimidasi, bahkan dirampas kameranya hingga mengakibatkan kerusakan oleh oknum TNI AU. Ia berasalan, peristiwa pemukulan dan pengrusakan itu terjadi karena ada miskomunikasi. Pasalnya, dua belah pihak sama-sama mempunyai kepentingan untuk meliput dan TNI AU ingin mengamankan aset.
Namun, ia mengaku menyayangkan sampai terjadi penganiayaan yang sudah melanggar prosedur pengamanan. Dinamika dan kondisi di lapangan diakuinya yang berkembang sangat cepat, maka insiden itu bisa terjadi. "Yang diluar prosedur seharusnya tak ada seperti itu," keluhnya.
Menurut dia, pihaknya akan tetap memproses anggotanya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap warga dan wartawan. "Kita punya tim provos yang akan kita proses," ujarnya.
Ia menambahkan, tim identifikasi dari Jakarta dijadwalkan tiba di Pekanbaru pada Selasa petang untuk melakukan pengecekan terkait insiden itu. Diperkirakan proses evakuasi akan memakan waktu 1x24 jam.
Insiden penganiayaan membuat sejumlah wartawan dari mengalami luka-luka, termasuk pewarta ANTARA Febrianto Budi Anggoro. Bahkan, insiden itu mengakibatkan kameranya rusak parah dan kecamatanya hilang.