REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTRA--Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tunjung Inderawan mengatakan pembangunan jalur ganda (double track) KA Jakarta-Semarang rampung sebelum Lebaran tahun depan.
"Kalau secara fisik, pengerjaannya (jalur ganda) sudah `on the track`. Bahkan, melebihi rencana yang ditentukan," katanya, usai mendampingi kunjungan Wakil Presiden RI Boediono di Stasiun Alastua Semarang, Selasa.
Menurut dia, pembangunan jalur ganda KA Jakarta-Semarang yang ditargetkan rampung sebelum Lebaran tahun depan memang diprioritaskan untuk menghadapi lonjakan penumpang arus mudik dan balik, terutama di Jawa Tengah.
Berdasarkan evaluasi, kata dia, beban terberat angkutan Lebaran memang berada di Jateng sehingga dengan rampungnya pengerjaan jalur ganda KA Jakarta-Semarang bisa lebih memperlancar arus transportasi angkutan KA.
"Pak Boediono (Wapres RI, red.) mengapresiasi perkembangan proyek jalur ganda KA yang cukup signifikan, bahkan melebihi target. Ini harus dipertahankan, pencapaian target-target lainnya harus bisa dilakukan," katanya.
Untuk proses penertiban lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI), ia mengatakan berdasarkan laporan empat satuan kerja (satker) sudah dicapai hasil yang signifikan, bahkan beberapa di antaranya selesai 100 persen.
"Di wilayah Satker Cirebon selesai 100 persen, Surabaya juga selesai 100 persen. Satker Semarang-Bojonegoro sudah tercapai 98 persen, sementara Satker Semarang-Pekalongan sudah tercapai 87 persen," katanya.
Proses penertiban lahan di seluruh satker ditargetkan selesai dua minggu mendatang, kata dia, sebab saat ini proses pembayaran sudah banyak yang selesai, setelah itu tinggal dilakukan pembongkaran bangunan.
Berkaitan proses pembebasan lahan, ia mengungkapkan jalur Cirebon-Brebes dan Pekalongan-Semarang sudah pada tahap negosiasi dan pembayaran, sementara Semarang-Bojonegoro sudah tahap akhir pengukuran tanah.
Khusus untuk Jawa Timur, kata dia, masih menunggu Surat Penetapan Persetujuan Lokasi Pembangunan (SP2LP) dari pemda setempat, setelah itu akan segera dilakukan langkah sosialisasi, negosiasi, dan pembayaran.
"Saat ini, tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) juga sudah melakukan pengukuran-pengukuran lahan, targetnya dua minggu ke depan selesai. Mudah-mudahan bisa terselesaikan tanpa kendala yang berarti," katanya.
Untuk kendala pembebasan lahan, Tunjung mengakui secara umum berjalan baik, meski masih ada satu-dua pemilik lahan yang harganya mungkin belum cocok, tetapi akan segera diupayakan sampai tercapai kesepakatan.