Selasa 16 Oct 2012 13:12 WIB

Wartawan Laporkan Kekerasan Saat Meliput Hawk 200

  Pesawat Hawk 200 Single Seater (Kursi Tunggal) milik TNI AU jatuh sekitar 3 km dari Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru, Selasa (16/12).
Foto: Antara
Pesawat Hawk 200 Single Seater (Kursi Tunggal) milik TNI AU jatuh sekitar 3 km dari Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru, Selasa (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Didik Herwanto, seorang pewarta foto Riau Pos, Jawapos Grup, mengadukan tindak kekerasan TNI terhadapnya saat peliputan pesawat Hawk 200 milik TNI AU yang terjatuh di sekitar pemukiman warga  Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa, sekitar 09.47 WIB.

Didik melaporkan secara resmi kasus kekerasan terhadapnya ke PON AU pda Kantor Satuan Polisi Militer Lanud Roesmin Nurjadin. Surat pengaduan tersebut bernomor POM-434/A/IDIK-01/X/2012/Rsn.

Laporan resmi tersebut dilakukannya sekitar pukul 11.00 WIB tentang penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh Letkol Robert Simanjuntak yang merupakan anggota Lanud Roesmin Nurjadin beserta beberapa orang anggota Yon 462 Paskhas.

Didik dalam keterangannya mengaku telah menerima tindak penganiayaan oleh oknum TNI yang tengah berjaga-jaga di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Hawk 200 milik TNI AU.

 

"Waktu itu saya sedang melakukan peliputan dan jaraknya cukup jauh. Saya ketika itu hendak mengambil gambar bangkai pesawat," katanya.

Ketika itu, demikian Didik, beberapa petugas TNI yang berjaga-jaga kemudian mengejarnya hingga melepaskan beberapa pukulan bahkan hingga mencekiknya. "Beruntung saja, waktu itu ada seorang anggota TNI yang kenal saya terus melerai," katanya.

Didik mengakui, selain terhadap dirinya, penganiayaan juga dilakukan oknum TNI lainnya terhadap sejumlah warga yang juga berusaha mengabadikan bangkai pesawat nahas tersebut.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement