REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini ada 870 juta atau satu dari delapan orang menderita kelaparan. Sebanyak 97,9 persen di antaranya hidup di negara berkembang.
"Data Badan Pangan PBB (FAO) mengumumkan terjadi penurunan orang lapar dari 925 juta ke 870 juta dimana 97,9 persen hidup di negara berkembang," kata Koordinator Nasional Aliansi untuk Desa Sejahtera (ADS), Tejo Wahyu Jatmiko di Jakarta, Senin.
Tejo mengatakan 870 juta orang yang kelaparan dan kekurangan gizi tersebut hidup bersama 1,4 miliar orang yang obesitas atau mengalami kelebihan berat badan.
Sebanyak 80 persen orang yang kelaparan adalah mereka yang terlibat langsung dalam proses penyediaan pangan seperti petani, nelayan tradisional dan pekebun skala kecil. Mereka kelaparan sebab kecilnya dukungan dana dari pemerintah.
Dia menjelaskan beberapa komoditas unggulan pangan nasional masih impor pada 2012. Itu diantaranya komoditas beras sebesar dua juta ton, jagung dua juta ton, kedelai 1,9 juta ton, gula 3,06 juta ton senilai 1,96 dolar AS, teh senilai 11 juta dolar AS, garam, ikan dan susu.