Ahad 14 Oct 2012 22:55 WIB

Peneror Pesawat Lion Air Diduga Sedang Mabuk

Lion Air
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Airport Duty Manager PT Angkasa Pura, Izuddin di Yogyakarta, Ahad (14/10) menduga penelpon gelap yang menyatakan adanya bom di pesawat Lion Air sedang dalam pengaruh alkohol. Hal ini ia simpulkan setelah melakukan komunikasi langsung melalui telepon dengan si peneror. 

Ia mengatakan, nomor telepon dari penelpon gelap yakni 0818349696. Penelpon gelap menghubungi operator Lion Air di Yogyakarta sebanyak dua kali pada 17.20 WIB dan 17.31 WIB. Dalam percapakan tersebut, penelpon gelap mengatakan bahwa ada bahan peladak yang berada ditas dalam pesawat Lion Air. 

"Pada awalnya, kami sudah yakin bahwa tidak ada bahan peledak dalam pesawat. Untuk lebih meyakinkan lagi, kami melakukan pengecekan ulang dengan sinar x. Pesawat Lion Air ini terbang dari Jakarta-Yogyakarta-Denpasar," kata Izuddin.

Izuddin mengatakan, pihak PT Angkasa Pura juga melakukan pelacakan nomor telepon penelpon gelap. Pihaknya menduga, penelpon gelap melakukan tindakan tersebut karena sakit hati tidak mendapatkan tiket.

"Pada saat kami menelpon, penelpon gelap ini seperti orang mabuk atau dalam pengaruh alkohol," kata dia.

Izuddin memastikan ancaman bom terhadap Pesawat Lion Air Boing 737 dengan nomor penerbangan JT 568 tujuan Yogyakarta-Denpasar di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta pada Ahad pukul 19.00 WIB tidak terbukti kebenarannya.

"Kami telah melakukan pengecekan ulang barang-barang penumpang baik yang ada di bagasi pesawat dan penumpang dari Yogyakarta, tidak ditemukan bahan peledak. Ini hanya ancaman `gombal" untuk mencari sensasi," kata Airport Duty Manager PT Angkasa Pura, Izuddin di Yogyakarta, Ahad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement