Sabtu 13 Oct 2012 16:59 WIB

Virus HIV/AIDS Serang Balita di Bogor

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Karta Raharja Ucu
Peduli HIV/AIDS
Foto: Antara
Peduli HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor didaulat menjadi kota dengan penderita HIV/AIDS terbanyak se-Jawa Barat. Dari medio 2006-2011, jumlah penderita HIV di 'Kota Hujan' itu mencapai 1.277 orang, sementara penderita AIDS 697 orang.

Sementara Bandung dan Kota Bekasi menempati urutan pertama dan kedua jumlah penderita HIV/AIDS terbanyak se-Jabar. Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor merespon hal ini dengan menggelar Rapat Konsolidasi Organisasi. Rapat itu digelar Kamis (11/10) kemarin dan dibuka Sekretaris Daerah Kota Bogor, Aim Halim Hermana.

Rapat juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Rubaeah selaku Wakil Ketua I KPAD Kota Bogor dan Sekretaris I KPAD Kota Bogor, Yetti Rohayati. Sekira 50 peserta dari puskesmas, para kepala bidang dan sejumlah dinas terkait juga hadir dalam rapat tersebut.

KPAD Kota Bogor mencatat rata-rata usia populasi di Kota Bogor berada di angka 25,6 tahun. Selain itu, fakta di lapangan memperlihatkan populasi pada usia anak sekolah yakni 15-20 tahun sebanyak 30 persen.

"Untuk itu program sosialisasi pada anak usia sekolah sangat diperlukan," ujar Aim seraya mengatakah hal tersebut membutuhkan perhatian khusus dalam hal pencegahannya.

Yang menyedihkan, Aim mengungkapkan ditemukan balita terjangkit HIV. Fakta itu menunjukkan penyebaran penyakit mematikan tersebut sudah masuk ke tingkat rumah tangga.

“Sepertinya perlu dirumuskan peraturan daerah tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," ungkapnya.

Aim mengatakan setidaknya ada Peraturan Walikota Bogor tentang Rencana Aksi Daerah Millenium Development Goals, yang dapat menjadi payung hukum bagi pelaksanaan program penanganan HIV/AIDS di Kota Bogor.

Dengan adanya payung hukum, masih kata Aim, diharapkan kegiatan penanggulangan penyebaran HIV/AIDS dapat dilakukan dengan memperoleh dukungan keterlibatan lebih banyak pihak lainnya. Termasuk dukungan dari berbagai instansi pemerintahan yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bogor maupun instansi lainnya.

Dengan ada payung hukum, artinya Pemkot Bogor akan mengalokasikan anggaran untuk program Penanggulangan HIV/AIDS atau menyusun program dan kegiatan yang bertujuan membantu pelaksanaan tugas KPAD Kota Bogor. Dalam kesempatan yang sama, Aim mengajak seluruh pihak untuk mengoptimalkan kinerja KPAD Kota Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement