Rabu 10 Oct 2012 11:36 WIB

Kemenhan Sekolahkan Personilnya ke Harvard

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Hafidz Muftisany
Purnomo Yusgiantoro
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mulai merambah pada sektor lain. Tak hanya melulu bergerak pada bidang ketahanan pertahanan melalui perkembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista), kini Kemhan mulai menjamah sektor pendidikan.

Bersama Rajawali Foundation, Kemhan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bidang pendidikan dan pelatihan.

Dalam penandatanganan MoU tersebut, Kemhan diwakili Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Kabadiklat) Mayjen TNI Soewarno, sementara Rajawali Foundation diwakili direkturnya Agung Binantoro.

Dalam MoU yang disaksikan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Chairman Rajawali Foundation Corpora Peter Sondakh, disebutkan bahwa Kemhan dapat mengirimkan personilnya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di bidang pertahanan.

"Pelatihan mengenai Global Security and Disaster Management di Harvard University atau Havard Kennedy School, Cambridge, USA," kata Purnomo dalam keterangan pers Pusat Komunikasi Publik Kemenhan yang diterima Republika, Rabu (10/9).

Melalui kerja sama dengan salah satu universitas terbaik di dunia itu, Purnomo berharap agar kalangan birokrat, akademisi, maupun politisi di Indonesia akan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan di bidang kebijakan publik melalui program beasiswa, penelitian, penerbitan buku, atau program pelatihan untuk eksekutif di Harvard Kennedy School.

Selain itu, diharapkan dengan semakin banyak orang yang mengambil manfaat dari peningkatan kemampuan di Harvard, maka kebijakan yang dibuat akan semakin baik bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement