REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mengajak segenap kalangan memaafkan para pelaku pengeboman di Pulau Bali. Made Mangku mengatakannya dalam serangkaian memperingati 10 tahun Tragedi Bom Bali I.
"Memang tidak mudah untuk melupakan tragedi yang begitu besar. Tragedi yang telah menelan korban jiwa dalam jumlah yang banyak. Tetapi, kini saatnya kita saling memaafkan. Mudah-mudahan kita semua bersedia dengan tulus ikhlas memaafkan," katanya di Denpasar, Rabu.
Langkah memaafkan, menurut dia, dilakukan dengan mengedepankan kedamaian dan toleransi. Sehingga, warga ke depan dapat menatap masa depan dengan lebih baik.
Made Mangku menilai penanganan terorisme tidak bisa diatasi dengan hanya menangkap pelaku. Terorisme menyangkut ideologi. Mereka bisa muncul karena merasa termarginalkan, diskriminasi, ketidakadilan, dan ajaran sesat.
"Siapa yang menjamin teroris di penjara tidak mempengaruhi penghuni lainnya atau dia ketika keluar menjadi lebih hebat lagi. Ini harus ada langkah menyeluruh. Sampai kapan pun ditangkap, itu tidak akan habis-habis. Itu yang harus disadari," kata mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali ini.