REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo (Jokowi), menegaskan akan membebaskan Jakarta dari korupsi. Salah satunya dengan melakukan pembenahan birokrasi.
Pembenahan birokrasi, yang dimaksud disini adalah penataan sistem birokrasi di wilayah DKI Jakarta. Dengan penataan yang rapi maka diharapkan ruang gerak yang menyebabkan tumbuh suburnya korupsi akan semakin sempit dan akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Sehingga akan tercipta birokrasi yang melayani masyarakat.
"Yang penting, kenalan dulu dengan birokrasi di sana. Kalau belum kenal, bagaimana bisa membenahi sistem birokrasi? Di mana-mana, baik di Solo maupun di Jakarta, sistem itu sama. Yang berbeda penanganannya saja," jelasnya, Senin (8/10).
Jokowi menuturkan sejak awal pencalonannya memang berniat membersihkan Jakarta dari korupsi. Karena hal tersebut merupakan target utama dalam pemerintahannya.
Meskipun, dia sadar untuk melakukan target pemberantasan korupsi tidak semudah yang direncanakan. Namun, dengan kerjasama yang akan dibangunnya, termasuk dengan lawan politiknya, Jokowi optimis bisa membebaskan Jakarta dari korupsi.
Sehingga diharapkan Jakarta nantinya bisa terbebas dari predikat kota paling terkorup se-Indonesia, seperti penilaian yang dilakukan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA).
"Saya optimis bila kerjasama dengan birokrasi di Jakarta berhasil maka pemberantasan korupsi bisa tercapai,"cetusnya.