REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palu menyelidiki peredaran narkoba di sekolah karena diduga sudah banyak penggunanya di kalangan pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu Ardiansyah Lamasitudju di Palu, Ahad (7/10) mengaku sudah mengutus sejumlah kepala bidang untuk terjun ke sekolah yang dicurigai terdapat peredaran narkoba. "Ini tidak boleh dibiarkan terjadi karena bisa menghancurkan masa depan siswa," katanya.
Beberapa waktu sebelumnya, Ardiansyah menerima laporan dari orang tua siswa di sebuah sekolah menengah kejuruan di Kota Palu tentang anaknya yang sudah kecanduan pil ekstasi.
Orang tua siswa tersebut menuturkan anaknya mengalami sakau atau kondisi sangat tersiksa karena ketagihan narkoba dan ingin segera mengkonsumsi pil ekstasi.
Setelah didesak pertanyaan, anak tersebut mengaku pil ekstasi tersebut bisa diperoleh di teman satu sekolah. "Saya juga sangat mengutuk pengedar narkoba," kata Ardiansyah.
Dinas Pendidikan Kota Palu juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika ternyata ditemukan bukti peredaran di sekolah.
Untuk mengantisipasi meluasnya peredaran narkoba, Ardiansyah telah meminta sekolah untuk rutin memeriksa barang bawaan siswa di dalam tas ataupun di saku celana.
Menurutnya, pemeriksaan itu tanpa diketahui siswa sehingga tidak ada kesempatan membuang atau menyembunyikan barang terlarang. Selain antisipasi peredaran narkoba, pemeriksaan rutin itu juga untuk mewaspadai senjata tajam yang dibawa siswa.
Ia juga berharap kepada para siswa untuk tidak mudah tergoda dan terjebak pengedar narkoba. "Jika ada yang menawarkan narkoba, laporkan saja ke kepala sekolah atau polisi," katanya.