Sabtu 06 Oct 2012 00:00 WIB

Pemda Dinilai Belum Kelola Geopark dengan Baik

Gunung Batur
Foto: Travel-Bali
Gunung Batur

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL-- Pemerintah daerah dinilai belum mengelola Geopark Gunungsewu dengan baik. Hal itu ditegskan Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Achyaruddin.

"Kawasan Geopark Gunungsewu meliputi wilayah Pacitan, Jawa Timur; Wonogiri, Jawa Tengah dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan geopark tersebut memiliki keindahan alam yang sangat bagus dan mendukung pariwisata,"katanya di Gunung Kidul, Jumat (5/10).

Ia mengatakan, hanya saja, kawasan geopark yang telah ada belum dikelola dengan baik, tidak mengarahkan dan mengajak masyarakat setempat untuk berpatisipasi mengelola serta melestarikan dengan baik.

Dalam acara "Sosialisasi dan Koordinasi Usulan Geopark Gunungsewu ke UNESCO", ia mengatakan kawasan Geopark Gunungsewu memiliki kesempatan diakui dalam jaringan kerja UNESCO. Syaratnya, pemerintah kabupaten di tiga provinsi ini harus memiliki keinginan yang sama untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Sebab, pengembangan kawasan geopark memiliki dampak yang sangat besar untuk pariwisata yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami dari pemerintah pusat, sifatnya hanya mendorong pemerintah daerah supaya memahani dan membangun geopark yang telah ada supaya menjadi jaringan kerja geopark UNESCO. Karena prinsip pengembangan geopark adalah keinginan dari bawah yang ingin maju dan mengembangkan kawasan geopark," kata Achyaruddin.

Pengertian geopark, kata Achyaruddin, adalah kawasan geografis di mana situs-situs warisan geologis menjadi kawasan dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan secara holistik.

Selain itu, terdapat sinergi antara keragaman geologi, biologi dan budaya yang harus ditonjolkan sebagai bagian yang terpisahkan dari geopark, khususnya jika nilai bentang alam dan geologinya dapat ditunjukkan kepada pengunjung.

Dia mengatakan, sebuah geopark global adalah kawasan terpadu dengan warisan geologi yang bermakna internasional yang digunakan untuk mempromosikan masyarakat setempat secara berkelanjutan.

Untuk itu, membutuhkan penataan kawasan yang meliputi memiliki 'gate', sekaligus sebagai area pembelanjaran pengetahuan kebumian dan rekreasi didalamnya terdapat pusat informasi, museum, restoran dengan menu khas daerah, kamar mandi, tempat bermain, dan kios cinderamata khas geopark. Tak boleh ketinggalan pula yakni ketersediaan tempat parkir yang berada diluar atau dalam 'gate' tergantung sediaan lahan.

"Selain itu, mempunyai pemandu di lapangan yang kreatif dan inovatif dalam konteks pemandu asal masyarakat lokal yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka penambahan wawasan, terbentuknya wadah atau organisasi lokal, guna menghindari rebutan lahan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement