Kamis 04 Oct 2012 19:14 WIB

Ini Tanggapan Bulog Soal Beras Tercemar Arsenik

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Beras Thailand
Foto: Antara
Beras Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalimantan Timur telah melakukan tes laboratorium terhadap dugaan adanya kandungan logam berat (termasuk arsenik) dari sampel beras impor Thailand 2011.  "Hasilnya tidak terdeteksi adanya itu," tutur Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso kepada Republika via pesan singkatnya, Kamis (4/10).

Khusus untuk tahun ini, Sutarto menyebut Bulog belum melakukan importasi beras termasuk dari Thailand. Bulog, kata Sutarto, masih fokus untuk melakukan penyerapan beras hasil produksi dalam negeri. 

Seperti diberitakan sebelumnya, beras impor asal Thailand diduga mengandung arsenik yang bisa membahayakan tubuh. Peneliti Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian, Bram Kusbiantoro mengatakan kandungan arsenik yang terdapat dalam beras dapat bersumber dari tanah tempat menanam padi.

Namun menurut Bram keberadaan arsenik di dalam beras impor asal Thailand harus dianalisis besaran kandungan arseniknya. "Terutama pada tanah yang tercemar limbah," tutur Bram via pesan singkatnya kepada Republika, Rabu (3/10).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Consumer Reports, sebuah majalah yang menerbitkan review dan perbandingan produk dan jasa berdasarkan hasil laporan dan uji coba di laboratorium, beras asal Thailand yang beredar di Amerika Serikat mengandung 2,7 sampai 3,9 mikrogram arsenik per 45 gram beras. Padahal, Indonesia sepakat mengimpor beras sebesar satu juta ton dari Negeri Gajah Putih itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement