Kamis 04 Oct 2012 13:32 WIB

Kereta Anjlok, Penumpang Menumpuk di Stasiun Depok

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
COMMUTER LINE ANJLOK. Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (4/10).
Foto: ANTARA
COMMUTER LINE ANJLOK. Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kereta Commuter Line jurusan Bogor-Jakarta anjlok di Stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10) pada pukul 06.25 WIB. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpan di Stasiun Depok Baru dan Stasiun Depok Lama.

Namun, Kepala Stasiun Depok Lama, Dwi mengklaim tidak terjadi penumpukan penumpang. "Tidak ada penumpukan penumpang. Tadi setelah kereta jurusan Bogor - Jakarta anjlok, terdapat kereta pengganti yang mengangkut penumpang di stasiun ini," kata Dwi ketika ditemui ROL, di Stasiun Depok Lama, Pancoran Mas, Depok, Kamis (4/10).

Kereta pengganti tersebut, kata Dwi, adalah kereta jurusan Jakarta-Bogor yang dialihkan ke Jakarta dari Stasiun Bojong Gede. "Kereta pengganti itu jurusan Jakarta-Bogor. Tapi sebelum sampai Bogor diminta untuk kembali ke Jakarta mengangkut penumpang dari Stasiun Bojong," paparnya.

Namun, pantauan ROL di Stasiun Depok Baru, jumlah penumpang kereta tampak lebih banyak dan terlihat menumpuk. Para penumpang mengaku sudah lama berdiri menunggu kereta.

Yayuk (39) salah seorang penumpang KRL dan seorang karyawati di salah satu 'departement store' di Pasar Minggu, mengaku sudah lama menunggu kereta jurusan Pasar Minggu. Namun karena adanya kecelakaan kereta di Cilebut, dirinya harus menunggu lebih lama.

"Saya dari Bogor mau ke Pasar Minggu. Tapi saya naik di Stasiun Depok Baru ternyata malah terlambat," ungkapnya. Ia mengaku tiba di Stasiun Depok Baru pukul delapan pagi. Tapi hingga pukul 09.30 belum ada kereta yang tiba.

Nasib serupa tidak hanya dialami oleh Yayuk. Witunjung (36), penumpang krl, mengaku menunggu kereta sejak pukul 09.15. "Saya sudah tiba di stasiun pukul 09.15. Namun sepertinya terlambat lama. Ini jumlah penumpangnya juga terlihat lebih banyak, menumpuk," kata Witunjung yang akan pergi ke Stasiun Cawang.

Ia juga mengaku tidak mengetahui sebab kereta krl jurusannya terlambat. Sementara itu, Nia (24) mengatakan harus menunggu lama kereta jurusan Jakarta akibat anjloknya kereta jurusan Bogor-Jakarta ini.

Namun, terlambatnya kereta commuter line ini tidak membuatnya beralih menggunakan angkutan umum. "Saya mendingan nunggu kereta dari pada naik angkutan umum. Panas," ungkap Nia.

Seorang pedagang siomay di kawasan Stasiun Depok Lama, Abdul Wahid (45), mengatakan terdapat penumpukan penumpang di stasiun ini. Penumpukan penumpang ini terjadi dari pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB.

"Ada penumpukan penumpang tadi sekitar jam 7 sampai jam 9. Gara-gara kereta anjlok di Cilebut. Saya sampai disini sudah numpuk penumpangnya," kata Abdul menerangkan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement