REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Imbas dari anjloknya commuter line di stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10) pukul 6.15 WIB pagi tadi menyebabkan penumpang mengalihkan armada transportasi dari kereta menjadi bus. Penumpang yang pada umumnya adalah pekerja di Jakarta memilih bus untuk membawa mereka ke tempat kerja.
Yana Anisa, karyawati perusahaan swasta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan mengatakan bus Agramas jurusan Bogor-Lebak Bulus yang biasa ia tumpangi pagi ini lebih penuh dari biasanya. "Saya berangkat pukul 7.00 tadi, dan tidak biasanya banyak sekali orang yang mengantre bus Agramas," ujarnya kepada Republika, Kamis (4/10).
Salah satu sopir bus Agramas pun mengatakan Perusahaan Otobus (PO)-nya mengirimkan bus bantuan hingga empat armada untuk mengangkut penumpang di Terminal Baranang Siang, Bogor, Jawa Barat. "Tadi pagi kirim empat bus, trayeknya dari Bogor ke Karawang," ujarnya.
Penumpang commuter line yang anjlok, Rosa Mulya mengatakan kereta yang ia tumpangi menambrak peron di Stasiun Cilebut dan sebelumnya terasa kondisi kereta direm mendadak. Sementara Winda Martrilia, penumpang yang sedang menunggu kereta saat itu di Stasiun Cilebut mengatakan gerbong satu hingga tiga masih tetap di jalur ke Jakarta sedangkan gerbong empat hingga tujuh melintang keluar dari jalur dan menabrak peron.
Saat itu, tambahnya, orang-orang langsung berlarian keluar dari stasiun dalam kondisi riuh. Penumpang dari dalam kereta pun berhamburan keluar. Twitter resmi commuter line milik PT KAI menginformasikan perbaikan kereta akan membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk dapat berjalan normal kembali. Dalam jangka waktu tersebut, kereta commuter line dari Jakarta akan berakhir di stasiun Bojong Gede.